Berikut ini berita yang Qemni.com dapat dari kumparan mengenai bisnis Seven Eleven .Runtuhnya bisnis 7-Eleven (Sevel) yang mengakibatkan tutupnya seluruh gerai pada 30 Juni lalu, terutama disebabkan oleh gagalnya akuisisi pengelolaan dan aset Sevel oleh PT Charoen Pokphand Indonesia Tbk (CPIN). Hal ini karena tidak tercapainya kesepakatan antara Charoen Pokphand dan Master Franchisor Seven Eleven Inc (SEI) di Amerika Serikat (AS).
PT Modern Internasional Tbk (MDRN) selaku operator Sevel di Indonesia, mengungkapkan memang Charoen Pokphand sudah mendekati final untuk mengakuisisi bisnis, dengan tercapainya kesepakatan jual beli mencapai Rp 1 triliun. Namun, CPIN harus mendapatkan persetujuan dari SEI sebelum akuisisi.
"Tapi tidak tercapai kesepakatan antara CPIN dan SEI. Kami sendiri tidak tahu kenapa, karena kami tidak ikut dalam perundingan tersebut," kata Komisaris MDRN, Donny Sutanto, dalam paparan publik di Jakarta, Jumat (14/7).
Baca lebih lengkap di Kumparan.com
EmoticonEmoticon